
CBBT #3
Agustus 31, 2025
Lokakarya Penerjemahan Alkitab #4
September 28, 2025Memperingati 1700 tahun Konsili Nicea, sejumlah lembaga Kristen di Makassar berkolaborasi menyelenggarakan perayaan bersejarah tersebut pada 19 September 2025 di Myko Hotel & Convention Center, Makassar. Kegiatan ini berlangsung pukul 08.30–14.00 WITA dan juga disiarkan secara daring melalui Zoom dan YouTube Jaffray Studios.
Konsili Nicea yang pertama kali diadakan pada Mei–Agustus tahun 325 M merupakan Konsili Oikoumenis perdana, di mana para pemimpin Gereja Purba Sedunia berkumpul atas inisiatif Kaisar Romawi Konstantinus Agung. Konsili ini bertujuan menyelesaikan perbedaan ajaran mengenai identitas Yesus Kristus sebagai Sang Anak, menyusul pandangan Arius yang menyatakan bahwa Sang Anak tidak sehakikat dengan Sang Bapa. Konflik doktrinal tersebut akhirnya melahirkan Pengakuan Iman Nicea, yang kemudian diperluas dalam Konsili Konstantinopel tahun 381 menjadi Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, satu-satunya pengakuan iman yang diakui oleh seluruh tradisi Gereja.
Perayaan 1700 tahun Konsili Nicea ini diselenggarakan oleh Oase INTIM, STFT INTIM Makassar, STFT Jaffray Makassar, PGI Wilayah Sulselra, YPRI, dan Keuskupan Agung Makassar (KAMS). Kegiatan ini dikemas dalam bentuk panel diskusi yang menghadirkan tiga pembicara utama: Pdt. Prof. Joas Adiprasetya, Th.D (dosen teologi sistematika STFT Jakarta), Mgr. Fransiskus Nipa (Uskup Agung Makassar), dan Pdt. Dr. Mery Kolimon (Ketua III MPH PGI).
Tujuan dari kegiatan ini antara lain: mengungkapkan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan terhadap Gereja-Nya; memperjelas latar belakang sejarah dan konflik ajaran yang diselesaikan melalui Konsili Nicea; menegaskan ajaran Kristologi Dua Tabiat Yesus dan doktrin Trinitas sebagai fondasi iman Kristen; memahami perbedaan antara Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel dan Pengakuan Iman Rasuli yang lebih umum digunakan di Indonesia; serta memperkenalkan gagasan pengakuan iman kontekstual yang relevan bagi gereja-gereja modern, termasuk di Indonesia.



